Namanya tak pernah viral. Tak pernah jadi bintang di televisi. Tapi langkah kakinya telah menempuh jarak yang tak terbayangkan” melintasi bukit, menembus lebat hutan, menyusuri jalan setapak, dan menginjakkan kaki di sebuah kampung terpencil yang bernama Kampung Tauhid Mualaf Baduy.

Sudah lima tahun lamanya ia mengabdi. Bukan karena gaji. Bukan karena nama. Tapi karena cinta.

Lima tahun yang lalu, kampung ini hanya dihuni oleh sekumpulan warga Baduy luar yang mulai membuka hati kepada Islam. Tapi keterbatasan mereka luar biasa. Tidak ada madrasah. Tidak ada mushola. Bahkan sekadar mushaf Al-Quran pun tak satu pun dimiliki.

Namun saat itu, sang dai tak ragu sedikit pun. Ia tinggalkan kenyamanan di kota dan memilih tinggal di sebuah rumah bambu sederhana yang kini telah lapuk dimakan usia dan rayap. Tiap pagi, ia mengajarkan huruf demi huruf Al-Quran pada anak-anak yang bahkan belum bisa membaca huruf latin. Malam hari, ia datangi satu per satu rumah warga, membimbing mereka dengan sabar agar pelan-pelan memahami Islam” tanpa paksaan, tanpa tekanan.

Kehidupannya jauh dari kata mudah. Air harus ditimba dari mata air jauh di bawah tebing. Listrik hanya tersedia sesekali, dan sinyal HP pun lebih sering hilang. Tapi tak satu pun hal itu membuatnya mundur.

Kini, setelah lima tahun, benih yang ia tanam mulai tumbuh. Anak-anak mulai lancar membaca Quran. Para bapak sudah terbiasa shalat berjamaah. Ibu-ibu mulai memakai mukena. Bahkan kini berdiri madrasah kecil dari hasil gotong royong, tempat para mualaf belajar agama setiap pekan.

Perjuangannya belum selesai. Tapi ia percaya, selama ia melangkah karena Allah, akan selalu ada pertolongan-Nya.

Kami di Amal Produktif merasa terhormat bisa membersamai perjuangan beliau. Menyediakan sarana ibadah, membangun rumah dakwah, menghadirkan mushaf dan alat belajar. Tapi perjuangan ini terlalu besar jika dipikul sendiri.

Mari bantu dai kami. Mari bantu Kampung Tauhid tetap teguh di atas cahaya Islam.

Karena di balik sunyinya hutan dan terjalnya bukit, ada cahaya yang sedang menyala. Dan kita semua bisa jadi penyambung cahaya itu.